PEREMPUAN BUKANLAH OBYEK, MESKIPUN BERPAKAIAN TERBUKA/ TERTUTUP Obrolan-obrolan warung kopi bareng teman lama selalu menciptakan saya nyaman. Begitu hangat dan lekat, sampai tidak menyadarkan saya waktu guna pulang. Tapi kenyamanan tersebut hilang ketika salah satu dari mereka menyimak baju saya yang tembus pandang dan langsung menyaksikan ke arah dada saya. Beha yang saya kenakan samar-samar tertangkap matanya. Salah satu lainnya mengajak saya mengenakan jaketnya, guna menutupi bias beha saya. Saya berjuang tenang tetapi hati saya tidak dapat menerima perlakuan teman-teman saya. Akhirnya saya tanya, "Memang kenapa bila gue gunakan kaos begini? Bukannya hak gue inginkan pakai baju macam apa pun?" Mereka diam untuk sejumlah saat. Teman-teman yang lainnya, kebetulan semuanya laki-laki dan saya wanita sendiri ketika itu, menyetujui apa yang ia katakan. Lalu saya bertanya, "Kalau begitu, berarti wanita cuma obyek dong?" "Lho, memang iya. Saat wanita su...
Komentar
Posting Komentar